Roti merupakan salah satu makanan yang memiliki sejarah panjang. Kehadirannya sejak ribuan tahun lalu membuat roti menjadi salah satu jenis panganan yang tak lekang oleh waktu. Awalnya, roti dibuat dengan gandum yang ditumbuk dan diolah dengan air hingga berbentuk adonan. Adonan tersebut dibakar dalam tungku dan hasilnya menjadi roti yang keras dan tahan lama.
Seiring berjalannya waktu, roti sudah mengalami banyak evolusi, jenis-jenisnya sendiri pun sudah mengalami perkembangan. Masyarakat Indonesia lebih menyukai roti dengan tekstur yang lembut dan manis, berbeda dengan negara Eropa yang menyukai roti bertekstur keras.
Selain praktis sebagai kudapan sarapan atau cemilan dikala santai, roti juga memiliki segudang manfaat untuk tubuh Anda. Penelitian menunjukkan 100 gram roti bisa memberikan lebih banyak energi, karbohidrat, protein, kalsium, fosfor, dan besi dibandingkan 100 gram nasi putih.
Roti mengandung zat bermanfaat, seperti vitamin B1, vitamin B2, dan niasin serta sejumlah mineral berupa zat besi, yodium, kalsium, dan kandungan mineral lainnya. Tingginya kandungan serat dalam roti gandum juga sangat baik untuk sistem pencernaan. Selain itu, roti gandum juga mengandung antioksidan dan fitoestrogen yang baik untuk mencegah penyakit jantung dan kanker.
Tapi sebelumnya, tentu harus mengerti bagaimana cara membuat roti manis yang enak dan empuk. Simak, tips dan trik berikut ini untuk membuat roti manis menjadi empuk dan lezat!
Pemilihan Bahan Dasar
- Tepung Terigu
Dalam pembuatan roti, tepung yang digunakan adalah tepung terigu berprotein tinggi karena menghasilkan gluten yang banyak dan teksturnya pun bagus. Bisa juga dicampur dengan tepung terigu protein sedang, hal ini akan membuat roti lebih empuk. Namun syaratnya adalah jumlah tepung terigu protein tetap harus lebih banyak daripada tepung terigu protein sedang. - Ragi
Ragi berfungsi membuat pengembangan roti lebih sempurna. Ada banyak berbagai macam jenis ragi, namun biasanya orang lebih banyak menggunakan ragi instan karena lebih praktis dan kualitasnya juga tetap bagus. - Gula
Selain memberikan rasa manis, gula juga berfungsi mengembangkan volume roti karena gula membantu kerja ragi menjadi lebih cepat. Gula juga memberikan warna pada tekstur roti sehingga warnanya menjadi coklat keemasan - Telur
Telur membuat roti menjadi lembut. Putih dan kuning telur sendiri memiliki sifat yang berbeda-beda. Jika menginginkan roti bertekstur kenyal, gunakan putih telurnya saja. Jika ingin roti yang bertekstur empuk makan gunakan kuning telur yang lebih banyak. - Lemak
Lemak yang dimaksud adalah margarin. Margarin adalah salah satu bahan pembuatan roti yang sangat penting. Tanpa margarin, tekstur roti tidak akan menjadi lembut. Tentu Anda harus menggunakan margarin berkualitas tinggi agar dapat meningkatkan kualitas roti Anda. - Pelembut dan Pengembang
Pelembut dan pengembang umumnya digunakan untuk roti yang akan dijual agar lebih mengembang dan teksturnya bertahan lama.
Proses Fermentasi
Fermentasi pada pembuatan roti dilakukan ketika adonan sudah elastis. Adonan harus berada dalam kondisi tertutup di suhu ruangan agar mengembang dengan sempurna. Proses pengembangan roti tidak bisa dipatokan oleh waktu, maka dari itu harus benar-benar diperhatikan.
Cara mengetahui roti sudah mengembang atau belum adalah dengan menemukan serat pada adonan roti. Jika sudah ada serat di permukaan roti maka roti sudah cukup melalui proses fermentasi.
Ada 3 hal yang bisa menghambat proses fermentasi, antara lain:
- Kualitas ragi tidak bagus
- Adonan tidak menggunakan gula
- Saat proses fermentasi, udara tidak cukup hangat untuk membuat ragi mengembang.
Pengisian Roti
Satu hal yang paling penting dalam pengisian roti adalah, roti tidak dalam kondisi berair atau berminyak. Isian roti juga tidak disarankan terlalu kering atau keras. Setelah diisi, roti akan kembali difermentasi agar mengembang kembali.
Pengovenan
Pengovenan merupakan salah satu tahap yang penting dalam pembuatan roti. Roti yang terlalu lama di oven akan menjadi kering dan keras. Lamanya pengovenan tentu sangat berhubungan dengan besarnya roti. Semakin besar ukuran roti maka semakin lama pengovenannya. Untuk ukuran roti sekali makan rata-rata membutuhkan waktu 8-12 menit.
Setelah pengovenan
Roti segera disusun dalam rak kawat untuk proses pendinginan, uap panas akan keluar dari roti. Setelah suhu roti dingin, roti harus ditempatkan dalam wadah kedap udara agar roti tidak kering dan tetap lembut. Dengan penyimpanan yang tepat, roti bisa bertahan 2 hari di dalam suhu ruangan. Jika dimasukan ke freezer dengan suhu yang tepat, roti bisa bertahan selama 1 bulan.
A post shared by MFB (@hypermart_id) on Mar 21, 2018 at 4:00am PDT